Sunday 7 June 2020

Perawatan Kulit Saat Pandemi



Ada epidemi virus corona (COVID-19) sekarang ini menghalangi kesibukan semua masyarakat dunia. Masalahnya  beberapa pemerintah menetapkan limitasi daerah (lockdown) dan memberikan saran untuk tidak keluar dari rumah dan jaga jarak.




Seringkali beberapa orang yang sudah mempunyai janji di klinik kecantikan juga harus menggagalkan karena ada epidemi COVID-19 ini. Tetapi jangan cemas, seorang pakar bedah plastik Miami tawarkan perawatan Botox drive-through untuk beberapa masyarakat ini selama saat karantina.

Ialah Michael Salzhauer atau yang umum diketahui untuk "Dr Miami" lah yang sudah mencetuskan pengembangan "drive-through Botox" itu. Dia jalankan klinik injeksi Botox di garasi tempat tinggalnya di Florida.

Dikutip NY Post, Pakar bedah plastik menjelaskan jika ia mendapatkan inspirasi saat sedang duduk di mobilnya pada tempat drive-through untuk memperoleh tes anti-bodi virus corona. "Ruang yang kami suntikkan Botox ialah muka sisi atas, tepat sisi muka yang tidak tertutupi oleh masker hingga benar-benar bagus," tuturnya.



Buat pasien yang ingin memperoleh Botox itu dapat mendaftarkan untuk service Salzhauser online dengan ongkos rerata 600 dolar Amerika Serikat atau Rp 8,3 juta. Seorang client dari Dr. Miami, Arman Ohevshalom menjelaskan ide itu benar-benar kreatif. "Sesudah lihat bagaimana mereka menjalankannya, saya berasa senyaman yang saya kerjakan di kantor," sambungnya.

Disamping itu, di hari Kamis (4/6), Florida sudah menulis minimal lebih dari pada 58.700 masalah virus corona serta minimal 2.500 kematian. Gubernur Ron De Santis memerintah semua "mekanisme klinis elektif yang tidak penting" disetop pada 18 Maret sebab epidemi.

Tetapi, pada awal Mei, Florida sedikit kurangi limitasi virus corona. Mekanisme klinis kosmetik serta elektif seperti suntikan Botox telah dibolehkan untuk mengawali lagi.

Rumah sakit dibolehkan untuk meneruskan operasi serta dokter di Florida Selatan menjelaskan mereka memisahkan pasien operasi plastik dari yang terkena COVID.